Selasa, 18 September 2007

Ekonomi Islam Jamin Keadilan Sosial

Terpuruknya ekonomi dunia tak lepas dari bobroknya sistem kapitalis yang memarginalkan aspek keadilan sosial dan moral. Wajar kalau kemudian banyak perbankan yang melirik sistem ekonomi Islam sebagai alternatif pilihan untuk mendongkrak kembali kelesuan ekonomi makro.
Keunggulan ekonomi Islam yang memiliki akar syariah ini dipaparkan Dr M Ma’ruf Abdullah MM.
Dijelaskan, ekonomi Islam memiliki akar syariah yang menjadi sumber peradaban bagi setiap muslim dalam melaksanakan aktivitasnya.
Ekonomi syariah juga memiliki nilai yang sangat penting bagi persaudaraan dan keadilan sosio ekonomi, serta menuntut kepuasan materi dan rohani. Hal ini bertolak belakang dengan sistem ekonomi kapitalis yang cenderung mengejar keuntungan materi.
Selain itu, ekonomi Islam diantaranya berada atas prinsip keadilan dan moral. Ekonomi Islam juga tak hanya terkait dengan bagaiamana menguntungkan diri sendiri saja, tetapi harus memperhatikan iman dan akhlak. “Pengharaman riba dalam ekonomi Islam terkait erat dengan prinsip iman, moral, keadilan, serta kemanusiaan dalam ekonomi Islam,” jelas Dr Ma’ruf yang juga dosen di Fakultas Syariah IAIN Antasari Banjarmasin ini.
Keunggulan ekonomi Islam ini bahkan mendapat pengakuan dari para bapak ekonomi dunia Adam Smith. “Ekonomi Islam juga merupakan sistem kehidupan yang adil. Bahkan, Adam Smith menyebutkan bahwa sistem ekonomi Islam yang dipraktikkan Rasullah adalah sebuah praktik ekonomi yang maju,” jelas Dr Ma’ruf MM
Tak hanya mengakui keunggulan ekonomi Islam, pihak barat bahkan terang-terangan mengadopsi institusi ekonomi Islam dalam praktik ekonomi negaranya. “Pihak barat telah mengadopsi insititusi ekonomi Islam, seperti Syirkah (serikat dagang), Suftaja (bills of exchange), Hiwala (letter of credit), dan Darut Tiraj (pabrik milik negara). Ini membuktikan keunggulan ekonomi Islam dibandingkan sistem ekonomi yang dimiliki barat,” tegas Dr Ma’arif. (tof)